REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI — Badan pemantau epidemi Taiwan mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara lokal kemungkinan akan mulai dipasarkan paling cepat Juni tahun depan.
Sebuah situs web diluncurkan pada Rabu (11 November) yang memungkinkan penduduk setempat untuk mendaftar sebagai peserta dalam uji klinis untuk vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara lokal, dengan tujuan merekrut setidaknya 20.000 sukarelawan pada 30 November, kata Chen Shih-chung, kepala badan tersebut, pada konferensi pers mingguan.
Situs web ini bertujuan untuk membantu pengembang vaksin memperluas kumpulan sukarelawan mereka, katanya.
Empat orang dinyatakan positif Covid-19 di Taiwan pada Rabu, meningkatkan jumlah total infeksi menjadi 584, menurut badan tersebut.
Tiga dari kasus baru datang ke Taiwan untuk bekerja dari Indonesia pada 28 Oktober. Setelah tinggal di tiga stasiun karantina, mereka melakukan tes Covid-19 pada 9 November dan dinyatakan positif pada Rabu, meskipun tidak ada yang menunjukkan gejala, menurut agensi tersebut.
Kasus terbaru, seorang warga negara Belgia, tiba di Taiwan pada 25 Oktober dan mengalami penurunan indera perasa dan penciuman pada 31 Oktober, tetapi dia tidak melaporkan gejalanya karena menghilang pada hari berikutnya. Dia mengikuti tes pada 10 November atas permintaan mitra bisnisnya di Taiwan dan hasilnya kembali positif pada hari Rabu.
Dari kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Taiwan, tujuh telah meninggal, 528 telah pulih, dan 49 lainnya masih dirawat di rumah sakit, menurut agensi tersebut.