KUALA LUMPUR – Pihak berwenang Malaysia sedang mencari 400 warga yang melarikan diri dari sebuah distrik dekat Bandara Internasional Kuala Lumpur menjelang penguncian ketat daerah itu untuk mengekang penyebaran virus corona, media lokal melaporkan pada Kamis (12 November).
Pihak berwenang beberapa hari yang lalu mengumumkan bahwa daerah Medan 88 di Salak Tinggi, di distrik Sepang Selangor akan ditempatkan di bawah versi yang lebih ketat dari perintah kontrol gerakan (MCO).
Di bawah MCO yang ditingkatkan, kawat berduri ditempatkan di sekitar area yang ditargetkan untuk mencegah orang masuk atau keluar selama 14 hari. Otoritas kesehatan kemudian akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada setiap penduduk, dan paket makanan dan kebutuhan pokok lainnya dikirim kepada mereka karena tidak ada yang diizinkan pergi.
Tetapi majikan telah mempekerjakan ratusan pekerja mereka yang tinggal di Medan 88, situs berita Malaysiakini mengutip Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan.
Mereka akan dilacak oleh polisi dan ditangkap, katanya kepada wartawan pada briefing Covid-19 regulernya.
“Saya diberitahu bahwa beberapa majikan berkolusi dengan pekerja mereka, memberi mereka bus dan sejenisnya untuk membawa mereka keluar dari daerah itu.
“Ini akan memudahkan polisi karena mereka sekarang dapat melacak para pekerja melalui majikan mereka,” katanya, seperti dikutip Malaysiakini.
“Kami (Dewan Keamanan Nasional) telah memutuskan bahwa tindakan dapat diambil tidak hanya pada pekerja yang melarikan diri tetapi juga pada majikan yang berkolusi dengan mereka. Ini karena mereka telah mengganggu pihak berwenang dan membahayakan nyawa orang lain,” kata Datuk Seri Ismail.
Pada Selasa, 40 kasus positif Covid-19 dilaporkan di daerah itu dalam 14 hari terakhir, kantor berita Bernama melaporkan. Ini hanya satu kasus sebelum Medan 88 dinyatakan sebagai “zona merah”, peringatan tertinggi untuk penyebaran cepat Covid-19.