KUALA LUMPUR (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Klaim yang dibuat oleh Filipina bahwa Sabah adalah bagian dari wilayahnya tidak berdasar dan tidak relevan, kata wakil menteri luar negeri Malaysia Kamarudin Jaffar.
Datuk Kamarudin mengatakan kepada Parlemen bahwa sikap pemerintah Malaysia tentang masalah ini selalu konsisten dan jelas.
“Malaysia tidak akan pernah menghibur, apalagi mengakui segala bentuk klaim asing atas Sabah,” katanya kepada anggota parlemen Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) Azizah Mohd Dun selama Question Time pada hari Kamis (12 November).
Datuk Azizah telah meminta kementerian untuk menyatakan status Sabah menyusul klaim yang dibuat oleh Filipina.
Kamarudin mengatakan Sabah telah menentukan haknya di bawah pelaksanaan penentuan nasib sendiri untuk menjadi bagian dari Malaysia sebagaimana dinyatakan dalam Komisi Cobbold.
Laporan itu, tambahnya, telah diserahkan ke PBB pada 1 Agustus 1962, menyatakan bahwa lebih dari dua pertiga rakyat Sabah ingin menjadi bagian dari Malaysia pada tahun 1963.
“Pada 14 September 1963, sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memberi tahu pertemuan itu bahwa Sabah telah memilih untuk menjadi bagian dari Malaysia,” katanya.
Kamarudin mengatakan setiap kali masalah yang melibatkan klaim atas Sabah muncul kembali, kementerian luar negeri akan mengambil tindakan segera untuk melawan dan menentangnya.
“Ini baik dalam bentuk nota protes, pernyataan media atau memanggil duta besar Filipina untuk kementerian.
“Langkah seperti itu akan menegaskan kembali posisi kuat Malaysia dalam masalah ini,” katanya.