NEW YORK (REUTERS) – Pendapatan WeWork Companies menurun pada kuartal ketiga tetapi pembakaran kasnya melambat, sebuah memo perusahaan menunjukkan pada Kamis (12 November), dengan manajemen yakin penyedia tempat kerja bersama dapat mengatasi pukulan ke sektor perkantoran dari Covid-19.
Pendapatan kuartalan turun 8 persen dari kuartal kedua menjadi US$811 juta (S$1,09 miliar), sementara perusahaan membukukan pembakaran uang tunai sebesar US$517 juta, kurang dari US$671 juta seperempat yang lalu, WeWork mengatakan dalam sebuah memo kepada karyawan yang dilihat oleh Reuters.
WeWork juga mengatakan berhasil keluar dari 66 lokasi yang terbuka atau akan dibuka dan mengubah 150 pengaturan sewa yang menghasilkan perkiraan pengurangan kewajiban jangka panjang sebesar US$1,5 miliar.
WeWork mengatakan retensi anggota meningkat dan tingkat pembaruan stabil dengan hilangnya meja pada September pada level terendah sejak Maret ketika Covid-19 menutup bisnis di seluruh dunia dan membuat kantor kosong.
Pandemi telah mempercepat “pergeseran seismik” di sektor perkantoran yang telah menempatkan fleksibilitas – kata kunci industri untuk sewa jangka pendek yang dianut perusahaan – dan WeWork di garis depan, memo yang ditandatangani oleh kepala eksekutif Sandeep Mathrani dan kepala keuangan Ben Dunham mengatakan.
“Ini adalah momen kami, dan saya tahu bahwa bersama-sama, kami akan terus menentukan masa depan pekerjaan,” kata mereka.
WeWork mengatakan hasilnya, yang dilaporkan sebelumnya kepada pemegang obligasi sampahnya, menunjukkan tanda-tanda metrik utama stabil. Perusahaan dengan lebih dari 500 karyawan mewakili 54 persen dari semua anggota, peningkatan klien “perusahaan” dari 48 persen pada kuartal sebelumnya, meskipun keanggotaan keseluruhan turun 11 persen.
Perusahaan meningkatkan jejak globalnya ke 859 lokasi dan WeWork melaporkan sekitar US$3,6 miliar uang tunai dan komitmen tunai yang tidak didanai pada akhir kuartal ketiga.
Perusahaan menjatuhkan nama “The We Company” pada bulan Oktober, kembali ke merek WeWork untuk fokus pada bisnis berbagi kantor intinya, langkah paling signifikan sejak raksasa teknologi Jepang SoftBank, pemilik mayoritasnya, memasang manajemen baru setelah upaya bencana untuk go public pada tahun 2019.
Memo itu mengatakan perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya, tetapi tidak mengatakan apakah akan mencapai profitabilitas pada tahun 2021 seperti yang telah dinyatakan sebelumnya.
Sementara Covid-19 telah memukul arus kas WeWork, perubahan jangka panjang dalam penggunaan kantor terlihat berpotensi mendukung model bisnisnya.