PUTRAJAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Raja Malaysia pada Rabu (16 Desember) menyetujui keadaan darurat diumumkan di dua daerah pemilihan di Perak dan Sabah, untuk menunda pemilihan sela di dua kursi.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan Kabinet telah menyampaikan pandangan mereka kepada Raja tentang pemilihan sela Gerik (Perak) dan Bugaya (Sabah) yang dijadwalkan akan diadakan secara bersamaan pada 16 Januari.
Ini adalah penundaan ketiga dari pemilihan sela, dengan Sultan Abdullah Ahmad Shah sebelumnya menyatakan keadaan darurat lokal untuk menunda pemilihan untuk kursi parlemen Batu Sapi di Sabah.
“Yang di-Pertuan Agong (Raja) telah memberikan persetujuannya untuk keadaan darurat yang akan diumumkan untuk kedua pemilihan sela,” kata Tan Sri Muhyiddin dalam sebuah pernyataan.
“Pada 4 Desember, Kabinet membahas secara rinci konsekuensi dari penyelenggaraan pemilihan sela Gerik dan Bugaya jika pandemi Covid-19 masih meluas di negara ini.
“Belajar dari pelajaran wabah Covid-19 yang disebabkan oleh pemilihan sela Sabah (pada bulan September), Kabinet merasa bahwa dua pemilihan sela ini harus dihindari, karena faktor kesehatan, mata pencaharian dan ketertiban umum.”
Di bawah Konstitusi, Raja memiliki keputusan akhir tentang apakah akan menyatakan keadaan darurat bagi negara atau untuk tujuan lain.
Dalam mendeklarasikan keadaan darurat Batu Sapi, para pejabat mengatakan kehidupan akan berjalan seperti biasa di daerah pemilihan dengan protokol kesehatan yang sudah ada, dengan hanya pemilihan sela yang ditunda.
Kursi parlemen federal Gerik menjadi kosong setelah anggota parlemen petahana Datuk Hasbullah Osman meninggal karena serangan jantung pada 16 November.
Keesokan harinya, Madam Manis Muka Mohd Darah yang mewakili kursi negara bagian Bugaya meninggal karena komplikasi ginjal.
Kursi federal Batu Sapi dinyatakan kosong setelah kematian mantan Menteri di Departemen Perdana Menteri Liew Vui Keong pada 2 Oktober.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Malaysia dalam sebuah pernyataan mengakui keputusan untuk menunda pemilihan Perak dan Sabah.
“Dengan itu, setiap proses yang telah dimulai untuk tujuan mengadakan dua pemilihan sela tidak akan dilanjutkan. Tanggal lain akan ditetapkan untuk pemilihan sela,” kata ketua Komisi Eropa Abdul Ghani Salleh.