Jenewa (AFP, REUTERS) – Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada Kamis (17 Desember) bahwa China telah menyambut tim penyelidik internasional Covid-19 yang diperkirakan akan melakukan perjalanan ke negara itu pada awal Januari.
Babatunde Olowokure, direktur darurat regional WHO di Pasifik Barat, mengatakan pada konferensi pers bahwa organisasi itu sedang dalam pembicaraan dengan Beijing mengenai ke mana para penyelidik akan melakukan perjalanan ke dalam negeri.
Organisasi itu mengatakan pada hari Rabu bahwa tim ahli internasional akan melakukan perjalanan ke China bulan depan untuk membantu menyelidiki asal-usul hewan Covid-19.
“Saya dapat mengkonfirmasi bahwa ini akan berlangsung pada bulan Januari,” kata juru bicara WHO Hedinn Halldorsson kepada AFP, ketika ditanya tentang laporan bahwa tim ahli akhirnya akan pergi ke China bulan depan.
Setahun memasuki pandemi virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 1,6 juta orang dan menginfeksi lebih dari 73 juta secara global, pertanyaan tentang dari mana virus itu berasal dan bagaimana virus itu pertama kali menyeberang ke manusia tetap menjadi misteri.
WHO selama berbulan-bulan telah bekerja untuk mengirim tim yang terdiri dari 10 ahli internasional, termasuk ahli epidemiologi dan spesialis kesehatan hewan, ke China, tempat virus itu pertama kali muncul Desember lalu.
Badan kesehatan PBB mengirim tim pendahulu ke Beijing pada bulan Juli untuk meletakkan dasar bagi penyelidikan internasional.
Tetapi sampai sekarang masih belum jelas kapan tim ilmuwan yang lebih besar akan dapat melakukan perjalanan ke China untuk memulai studi epidemiologi untuk mencoba mengidentifikasi kasus manusia pertama dan sumber infeksi mereka.
Para ilmuwan awalnya percaya virus pembunuh melompat dari hewan ke manusia di pasar yang menjual hewan eksotis untuk daging di kota Wuhan, tempat virus itu pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu.
Tetapi para ahli sekarang berpikir pasar mungkin bukan asal mula wabah, melainkan tempat di mana ia diperkuat.
Secara luas diasumsikan bahwa virus awalnya berasal dari kelelawar, tetapi inang hewan perantara yang menularkannya antara kelelawar dan manusia masih belum diketahui.
Pada bulan Oktober, para ahli internasional mengadakan pertemuan pertama mereka dengan rekan-rekan China mereka, tetapi hanya secara virtual.