Aljazair telah terlibat dalam protes sejak Februari 2019. Awalnya, protes ditujukan untuk menggulingkan presiden lama Abdelaziz Bouteflika, seorang veteran perjuangan kemerdekaan Aljazair berusia 81 tahun, yang kesehatannya buruk dan tidak terlihat di depan umum selama beberapa waktu.
Bouteflika mengundurkan diri pada bulan April, menyerahkan kepada pemerintah sementara yang didukung militer, tetapi demonstrasi terus berlanjut. Para pengunjuk rasa menuntut pembatalan pemilihan presiden yang akan berlangsung pada 4 Juli dan kembali ke demokrasi sipil. Mereka juga menyerukan kepergian pejabat pemerintah yang terkait dengan pemerintahan Bouteflika, termasuk presiden sementara dan perdana menteri. Protes berlanjut hingga 2020 tanpa resolusi yang berhasil.