SINGAPURA – Panglima tertinggi Pasukan Pertahanan Nasional Indonesia telah dianugerahi penghargaan militer atas karyanya dalam memperkuat hubungan pertahanan antara Singapura dan Indonesia.
Jenderal Andika Perkasa, yang berada di Singapura untuk Dialog Shangri-La ke-19, menerima Pingat Jasa Gemilang (Tentera), atau Meritorious Service Medal (Militer), pada Rabu sore (8 Juni).
Medali itu diberikan kepada Jenderal Andika oleh Presiden Halimah Yacob dan kemudian diberikan kepadanya oleh Menteri Pertahanan Ng Eng Hen pada penobatan yang diadakan di markas Kementerian Pertahanan (Mindef) di Gombak Drive.
Jenderal Andika adalah kepala staf tentara Indonesia dari 2018 hingga 2021.
Mindef mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Jenderal Andika, tentara Singapura dan tentara Indonesia telah memperluas kerja sama pertahanan bilateral dan meningkatkan hubungan orang-ke-orang.
Kedua angkatan darat juga telah berhasil melaksanakan latihan militer, seperti Latihan Safkar Indopura, terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, demikian ungkap Mindef.
Ia menambahkan bahwa latihan bilateral yang sukses ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan pertahanan.
Penerima penghargaan Pingat Jasa Gemilang (Tentera) lainnya baru-baru ini termasuk kepala angkatan laut Australia, komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, dan Kepala Staf Angkatan Udara dan Luar Angkasa Prancis.
Jenderal Andika berada di Singapura dari 7 hingga 11 Juni.
Sebelumnya pada hari Rabu, ia memanggil Dr Ng dan Kepala Angkatan Pertahanan, Letnan Jenderal Melvyn Ong, setelah memeriksa penjaga kehormatan di Mindef.
Dia dijadwalkan mengunjungi Information Fusion Centre dan Fasilitas Informasi Anti-Terorisme di Changi Naval Base pada hari yang sama.
Pada hari Kamis, Jenderal Andika akan memimpin bersama Pertemuan Laporan Tahunan Gabungan ke-23 Komite Tingkat Tinggi Indonesia-Singapura dengan Letnan Jenderal Ong untuk membahas cara-cara untuk memperdalam hubungan dekat dan lama antara Angkatan Bersenjata Singapura dan Angkatan Pertahanan Nasional Indonesia.
Dia juga akan memanggil Perdana Menteri Lee Hsien Loong di Istana.