MOSKOW (AFP) – Inflasi tahunan di Rusia melambat menjadi 17,1 persen pada Mei dari tertinggi dua dekade 17,8 persen pada April, kata badan statistik negara pada Rabu (8 Juni).
Namun demikian, inflasi harga pangan, kekhawatiran besar bagi orang Rusia berpenghasilan rendah, meningkat menjadi 21,5 persen tahun-ke-tahun bulan lalu dari 20,5 persen pada April, kata Rosstat dalam sebuah pernyataan.
Harga gula telah naik sebesar 61,4 persen, pasta sebesar 29,2 persen, dan buah dan sayuran sebesar 26,3 persen, data menunjukkan.
Sejak Presiden Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Rusia telah dilanda rentetan sanksi internasional, termasuk embargo ekspor utama, memicu inflasi yang sudah tinggi.
Inflasi tahunan bisa mencapai 23 persen tahun ini sebelum melambat tahun depan dan kembali ke target 4 persen pada 2024, kata Bank Sentral.
Putin bulan lalu mengatakan bahwa inflasi tidak akan melebihi 15 persen untuk tahun ini secara keseluruhan.
Kenaikan harga telah sangat merusak daya beli orang Rusia sehari-hari yang memiliki sedikit tabungan.
Penjualan ritel turun 9,7 persen pada April tahun-ke-tahun, data menunjukkan.
Pada akhir Mei, bank sentral memangkas suku bunga utamanya setelah pertemuan darurat karena pihak berwenang berusaha mengendalikan rubel yang nilainya melonjak.
Bank sentral dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan penetapan suku bunga berikutnya pada hari Jumat.